Senin, 19 Desember 2011

Pelajaran-2: Mencari dan Menguji Produk

Pada dasarnya apapun bisa anda jual lewat internet. Tinggal mengolah dan mengemasnya saja.
Kalau anda seorang guru, anda bisa memanfaatkan keahlian anda menjadi guru di dunia online. Anda bisa membuat sekolah virtual, dengan murid tersebar di seluruh Indonesia.
Maka berdirilah sekolah-sekolah virtual, seperti sekolah-menulis.com, sekolah bahasa, sekolah desain interior, sekolah desain web, sekolah baca al-qur’an, belajar-membaca.com, pesantren virtual, duniaparenting.com, homeschooling support, dan berbagai sekolah online lainnya.
Kalau anda seorang pengusaha, anda bisa membuat toko online, dan menjual produk-produk atau jasa anda dengan memanfaatkan kekuatan internet. Mulai dari sepatu, baju, handphone, komputer, sampai dengan arang, jerami, dan obat-obat herbal bisa anda pasarkan via internet.
Dengan melakukan RISET anda akan bisa memastikan ceruk pasar apa yang terbuka luas mendatangkan pembeli ke toko anda, dimana mereka berada, dan bagaimana menjangkau mereka.
Bahkan kalau anda tidak punya produk, tidak punya perusahaan, tidak pandai berdagang di darat, tidak punya modal untuk berbisnis seperti pada umumnya, maka di internet … semua kendala itu akan teratasi.
Caranya adalah anda bisa menjadi AGEN/SALES yang akan menjual produk-produk orang lain. Istilah yang lebih umum dipakai untuk orang yang menjualkan produk orang lain ini, dikenal sebagai RESELLER atau
AFFILIATE. Sedangkan orang atau perusahaan yang memiliki produk nya dinamakan MERCHANT. Penghasilan sebagai reseller atau affiliate juga sangat menjanjikan. Model bisnisnya juga sangat beragam. Beberapa diantaranya adalah:
1.  PPS (pay per sale), penghasilan dari menjual sesuatu
2.  PPL (atau pay per lead), penghasilan dari lead atau action
3.  PPC (atau pay per click), penghasilan dari suatu klik
Sebenarnya ada juga beberapa bentuk penghasilan lainnya, seperti penghasilan dari menulis review, penghasilan dari PTC (pay to click), pay per search, pay per view, hybrid program, dlsb. (saya harap anda sudah membaca bahasan sangat mendalam soal jenis ini di modul nya Anne Ahira yang saya rekomendasikan beberapa waktu lalu).
Dari sekian banyak pilihan itu, jenis penghasilan mana yang bagus? Menurut saya, semua bagus. Tapi ingat, masing-masing memiliki karakter bisnis dan tantangan yang berbeda-beda.
Karena itu sebaiknya kuasai dan fokus dulu pada satu model, baru kemudian melangkah ke model yang lainnya. Sebab pada masing-masing model itu, juga amat sangat dalam “lautan ilmu” yang harus anda selami.
Dalam pembahasan training ini saya akan lebih fokus pada jenis PPS, atau pay per sale dulu. Ini kan memang model bisnis yang lazim/normal seperti pada umumnya bisnis lainnya. Sekalipun begitu sesekali saya juga akan singgung model-model yang lainnya secara singkat.
Tujuan saya, hanya agar anda paham betul. Saya tak ingin anda buru-buru, tapi mari kita lakukan dengan BENAR.
Dengan konsep yang benar, anda akan bisa menjadi seorang SUPER AFFILIATE yang memiliki penghasilan besar dan stabil. Bukan karena keberuntungan, bukan pula karena kebetulan. Setelah anda paham jenis PPS, maka model yang lain pasti jauh lebih mudah.
Oke. Apakah anda sudah memiliki keyakinan? bahwa setiap orang bisa punya BISNIS di internet, baik dari menjual produk sendiri, menjual jasa dan keahlian yang ia miliki, atau pun hanya menjual produk/jasa orang lain? Tentu udah ya …
Saya ulangi:
ANDA BISA PUNYA
BISNIS BESAR DI INTERNET.
Kuncinya hanya satu: Kuasai ilmu nya!
Memang banyak yang perlu kita pelajari. Tapi jangan khawatir, saya akan ajarkan apa yang saya tahu.
Sebagai gambaran saja, inilah beberapa pelajaran kita:
1.  Mencari ide/produk yang akan kita bisnis kan
2.  Riset tentang produk dan pasar dari produk tsb
3.  Membangun website untuk menjual produk tsb
4.  Membangun LIST dan follow up content
5.  Membangun Traffic dari strategi SEO
6.  Membeli Traffic dari PPC advertising
7.  Multi Income Generating
Catatan:
- untuk setiap topik, bisa jadi ada yang beberapa kali pembahasan/artikel
Jadi, mohon anda tidak terburu-buru ya. Peserta training ini kan beragam. Ada yang sudah tahu sedikit, tapi saya yakin sangat banyak yang mulai dari nol. InsyaAllah semua akan mendapatkan manfaatnya …
Semoga begitu …
CARA MEMILIH DAN MENGUJI PRODUK
Baiklah,
Tugas PRAKTEK kita hari ini adalah menemukan dan menguji produk yang akan kita bisniskan.
Kalil ini saya hanya bahas produk lokal dulu ya. InsyaAllah pada kesempatan berikutnya kita bahas produk global.
Saat ini memang banyak sekali produk lokal bergelimpangan di sekitar kita. Banyak pula penawaran peluang bisnis masuk ke email kita.
Kalau saat ini anda sudah punya produk/bisnis yang sedang anda jalankan, mari kita coba pasarkan. Tapi ada bagusnya juga Anda uji dulu produk tsb. Uji apakah ide/produk itu bisa mendatangkan penghasilan yang signifikan atau tidak.
Ambil contoh, anda selama ini sudah jadi affiliate/reseller dari sebuah bisnis lokal. Apakah anda yakin, kalau anda promosikan link affiliate anda itu, akan memberikan uang kepada anda?
Sebaiknya uji dulu produk dan juga merchant (pemilik produk) nya. Sebab, jangan sampai, anda capek dan keluar banyak uang untuk menjual produk itu, tapi hasilnya anda rugi.
Ada banyak hal yang perlu kita pikirkan sebelum kita bekerjasama dengan merchant. Dari sekian banyak pertimbangan, yang berikut ini adalah HAL-HAL YANG SANGAT PENTING:
  • Sistem pembayaran komisi affiliate
    Apakah konsumen langsung membayar ke affiliate atau kah ke merchant/pengelola. Kalau ke pengelola, pastikan bahwa pengelola itu masih “bekerja”, sebab banyak juga merchant/pengelola yang sudah tidak aktif lagi, sementara website nya masih online. Jika perlu, kontak pengelolanya via email, apakah dibalas? Call telpon/handphone nya. Nyambung nggak?
  • Perhatikan Sales Letter nya.
    Apakah ada iklan lain disana? Kalau ada, nilainya jadi berkurang, sebab percuma kita promosikan affilite link kita, kalau kemudian setelah datang konsumen kita malah tertarik pada iklan tsb. Hilang deh …
  • Perhatikan juga Sistem Cookie website merchant tsb.
    Apakah ada atau tidak? Cookie adalah sebuah sistem pendeteksi yang akan menyimpan data kita sebagai affiliate nya ketika seseorang berkunjung melalui affiliate link kita. Sistem ini akan memastikan bahwa kapan pun prospek datang lagi ke situs merchant, maka tetap kita lah yang dicatat sebagai affilite. Ini penting sekali! Jangan sampai terjadi, kita yang mempromosikan, eh tetapi ternyata yang dapat komisi orang lain. Sebab sering terjadi, prospek transaksi pada kunjungan kedua atau mungkin ketiga.
Cara memeriksanya:
-  misal anda berkunjung ke sebuah web yang ada sistem
affiliatenya, misalnya ini >>
KLIK DISINI
disitu reseller nya adalah saya (lihat di bagian bawah, ada nama affiliate saya:  iqbal )
-  setelah anda klik link di atas, setelah terbuka semua, lalu close
-  tutup semua jendela browser anda. Kalau perlu matikan komputer, lalu hidupkan lagi.
-  sekarang online lagi, terus buka website tadi. yang dibuka sekarang adalah domain utamanya saja, yaitu  http://cafebisnis.com
(tanpa ada kode affiliate/reseller nya)

-  sekarang apakah anda masih melihat nama “iqbal” di halaman bawah website tsb?
Jika nama reseller yang muncul pada waktu datang yang kedua ini nama reseller nya beda (bukan nama saya yaitu iqbal), maka berarti situs itu tidak menggunakan cookies di halaman utamanya. Akibatnya ketika seseorang join lalu transfer saat itu, maka tentu saya (orang yang pertama kali memperkenalkan website itu) akan kehilangan komisi.
Yang untung adalah merchant, sedangkan saya ya rugi. Silakan anda cek sendiri apakah web itu menerapkan sistem cookies atau tidak. he he ..
Bukankah deteksi hal ini sangat penting? Ya, penting sekali.
Sering terjadi, kita sudah promosi habis-habisan, tapi prospek yang datang dari hasil promosi kita itu, hanya lihat sebentar, belum melakukan apa-apa. Terus dia kabur, tapi dia masih sempat ingat nama websitenya.
Beberapa hari kemudian, dia mulai terpikir, untuk kembali melihat website itu. Pasti dia nggak akan ingat link affiliate atau  link reseller kita ‘kan? sebab link reseller itu kan panjang. Maka dia hanya datang dengan ingatan domain web nya saja, yaitu seperti contoh di atas yaitu asetvirtual.com
Nah yang harus kita pastikan adalah, ketika dia datang pada kunjungan kedua ini, lalu dia melakukan transaksi (misal join, isi form, dll), harusnya tetap kita dong yang jadi affiliate nya, bukan orang lain.
Saya melihat, situs-situs lokal kita, masih kurang peduli dengan hal ini.
Yang terjadi adalah kita sebagai affiliate atau reseller akan rugi.
Kalau anda tetap ngotot ingin promosikan affliate link anda itu, walau sistem cookies nya gak ada, anda harus pakai jurus lain, yaitu jangan langsung promosikan link affiliate anda itu. Tapi anda buat dulu halaman website sendiri, yang bisa menangkap subscriber dan kemudian anda isi dengan follow up content yang bagus, sehingga prospek anda itu tetap jadi milik anda. Ini akan kita bahas suatu hari nanti ya ….
Tapi saat ini juga sedang berkembang sistem visitor lock, dimana prospek dipancing untuk subscribe dengan mengisikan nama dan email mereka, lalu nama/email itu dikunci. Sehingga kalau prospek itu mau join beneran, dia dikembalikan ke reseller awalnya, sekalipun dia masuk dari web domain utama.
Nah kalau yang sistem ini, jelas masih lebih aman buat kita pasarkan, sebab sistem itu memastikan kita akan tetap dapat komisi kapanpun prospek itu melakukan transaksi.
  • Pelajari sistem follow up yang dipakai oleh merchant Banyak terjadi, setiap prospek yang mendaftar/subscribe ke merchant secara otomatis sistem follow up langsung bekerja. Dalam hal ini pastikan bahwa follow up yang dikirimkan merchant ke setiap subscriber  tidak merugikan kita sebagai affiliate nya.Jangan sampai kita udah capek-capek mendatangkan prospek, lalu dalam email follow up otomatis yang dikirim merchant ada LINK yang merugikan kita.Misalnya ada diskon yang diberikan merchant, yang menyebabkan kita sebagai affiliate tidak dibayar. Apalagi kalau tidak ada sistem cookies … terus di email follow up ada link order.Hampir bisa dipastikan, komisi anda akan hilang! Untuk merchant yang begini ini … saya sih gak mau jadi affiliate nya. Rugi !
    Nah, untuk menguji sistem follow up merchant, ya terpaksa anda harus test pura-pura join/subscribe. Lalu perhatikan bagaimana isi email follow up nya, sampai habis (beberapa kali) kalau perlu. Nah, kalau email follow up nya bagus, lalu sistem cookies jalan, bahkan link order yang muncul tetap mengarahkan prospek ke link affiliate kita maka … jelas nggak akan rugi kita mempromosikan bisnis/produk dia.
    Sebetulnya masih ada lagi hal yang perlu di riset, tapi minimal 4 kriteria di atas cukup lah. Hal lain misalnya, pelajari ISI sales letternya apakah “menjual” atau bagaimana. Gimana desainnya, gimana kira-kira persepsi calon pembeli, apakah screen shot nya benar atau palsu, apakah testimonial nya masuk akal atau tidak, apakah sistem bisnisnya logis atau tidak, apakah produknya halal atau haram, apakah orang-orangnya benar-benar ada atau tidak, dlsb.
    Kalau sudah begini, maka pastilah akan tersaring merchant yang benar-benar “pantas” untuk kita bela dan perjuangkan bisnisnya. Okey?
SEKARANG TUGAS UNTUK ANDA
Silakan cari dan uji beberapa produk website yang anda tahu. Apakah layak untuk anda promosikan?
Cari lagi produk-produk lain …. sampai anda benar-benar ketemu minimal 1 saja produk yang mau anda bisniskan. Pastikan, semua kriteria di atas lolos. Jadi anda merasa aman untuk mempromosikannya.
Oke, sampai jumpa.
salam
Nilna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar